Selasa, 26 Agustus 2014

A Girl Who Leads

Kamu harus berdiri teguh di atas sesuatu, di tengah-tengah dunia yang menyerah terhadap segala sesuatu.

Kepemimpinan bukanlah sebuah posisi dimana kamu bisa masuk dan keluar, dan tidak ada hubungannya dengan umur. Menjadi remaja putri yang memimpin berarti berusaha dengan sadar untuk melakukan Firman Tuhan di dalam kehidupan nyata – tidak ada kompromi. Segala sesuatu yang kita lakukan di dalam dunia hanya akan memuliakan Tuhan atau mempermalukan Tuhan. Tidak ada yang netral.

Apakah kamu takut menjadi berbeda? Seberapa sering kamu ikut-ikutan orang lain sehingga mereka tidak berpikir bahwa kamu aneh atau bukan bagian dari mereka? Apa yang akan terjadi pada dirimu seandainya kamu ada di pesta besar-besaran dan kamu ditantang untuk menyambar segelas bir dan bercumbu dengan dengan pria tampan yang menghampirimu? Di bagian mana kamu merasa harus menyingkir? Bagian besar menjadi seorang Kristen yang memimpin adalah berdiri melawan sesuatu yang kamu tahu itu salah. Kamu tidak perlu ikut-ikutan arus setiap saat.

Menjadi seorang pemimpin, kamu harus menjadi berbeda. Teman-temanmu akan memperhatikanmu dan keputusan-keputusan yang kamu ambil, dan jika kamu membuat sebuah keputusan yang melawan tata social ayng ada dan berdiri atas dasar yang kamu imani, maka yang lainnya akan juga memperhatikan. Jika remaja putrid lainnya mengikuti teladanmu, maka akan terjadi revolusi yang luar biasa pada seluruh generasi kita. Hanya dibutuhkan satu orang untuk melakukan perubahan. Kamu bisa menjadi seorang pemimpin. Apakah kamu mau menjadi berbeda?

Buku ini banyak mengulas tantangan nyata yang dihadapi oleh remaja putrid dan bagaimana membuat keputusan berbeda yang manfaatnya menjadikan mereka benar-benar sebagai ‘garam dan terang dunia’, sebagaimana yang tertulis di dalam Alkitab. Dengan bahasa yang sederhana, data yang akurat, buku karangan Shannon ini akan menantang para remaja untuk menjadi pribadi yang unik, pribadi yang kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar