Senin, 24 Oktober 2011

Ketahuan

Suatu hari seorang anak lelaki berusia 9 tahun berjalan melintasi kaca depan perpustakaan kami. Ketika saya melihatnya, dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan tanda berpisah. Dia kemudian membalikkan badannya namun tidak beranjak. Beberapa menit kemudian, saya masih mendapati si anak memperhatikan lewat jendela kaca apa yang terjadi di dalam perpustakaan. Kali itu dia tidak melihat saya. Saya teruskan pekerjaan saya menyampul buku.

Suara telepon yang berdering membuat saya berdiri dari kursi dan menuju ke meja tempat telepon diletakkan, suara dari seberang mengatakan ingin berbicara dengan rekan kerja saya yang berada di ruang sebelah. Segera saya letakkan gagang telepon, membuka pintu kaca tempat rekan saya bekerja dan mengatakan padanya bahwa seseorang menelepon.

Saya kembali ke meja tempat penyampulan buku di tengah rak buku fiksi dan non fiksi.  Kemudian saya melihat pintu perpustakaan kami terbuka namun sampai beberapa detik kemudian tidak ada seorangpun masuk. Lalu saya mendengar bunyi barang yang dijatuhkan..'gedebug'.. Saya tahu benar itu suara buku yang dimasukkan ke dalam book drop. Tidak tampak ada orang tapi ada suara buku dikembalikan melalui bookdrop membuat saya curiga. Segera saya berdiri dan berjalan pelam menghampiri bookdrop. Saya curiga anak yang sedari tadi melambai di balik jendela pasti telah mengendap-endap dan memasukkan buku lewat bookdrop. 

Dari balik pintu yang sedikit terbuka saya masih bisa melihat anak yang melambaikan tangan pada saya. Tapi kali itu dia tidak sedang melambai melainkan sedang memandang ke sudut bawah pintu yang sedikit terbuka. Menyadari bahwa saya sedang melihatnya, si anak dengan terkaget melambaikan tangannya dan tersenyum kecut. Ketika saya lihat didepan bookdrop, ternyata ada anak lain yang sedang jongkok dan sembunyi-sembunyi memasukkan buku ke dalam bookdrop

Rupanya si anak yang diam-diam masuk itu menyadari bahwa dia sudah tertangkap basah. Dia langsung berdiri dan diam. Saya bertanya padanya apa yang sedang dia lakukan. Lalu dia menjawab bahwa dia sedang mengembalikan buku. Saya tanya lagi kenapa pakai sembunyi-sembunyi, dia menjawab karena buku itu dia pinjam pakai kartu teman dan dia sudah terlambat mengembalikan. Kalau dia kembalikan diam-diam pasti tidak akan ketahuan.

Dengan sedih bercampur geli, saya katakan padanya bahwa buku yang terlambat kembali pasti ketahuan. Dan teman yang mungkin lupa siapa yang meminjam dengan kartunya pasti akan mendapat surat peringatan denda. Dan kalaupun akhirnya teman itu tetap tidak ingat sehingga kamu tidak harus menanggung kesalahan yang kamu buat, masih ada yang tahu!
.................
Hari itu rasanya surga begitu dekat kurasa.... ;p

1 komentar:

  1. rupanya si anak kurang memperhitungkan kecanggihan sistem perpustakaan dan kecermatan pengamatan dari pustakawannya sendiri :D semoga di kemudian hari si anak tidak lagi mencoba-coba untuk berbohong dan berkelit :D

    BalasHapus