Buku ini mengisahkan tentang
keinginan besar seorang anak perempuan, Olemaun Pokiak, untuk memiliki
kemampuan membaca dan menulis karena salah seorang sepupu perempuannya, Rosie.
Olemaun hanya ingin dapat membaca sendiri buku kesukaannya , Alice in
Wonderland, dan kemudian membacakannya untuk orangtua dan adik-adiknya.
Untuk mengejar keinginannya ini,
Olemaun harus meninggalkan keluarga dan tanah kelahirannya dan pergi menempuh
pendidikan di sekolah yang dijalankan oleh Gereja. Ia dan ayahnya menempuh
perjalanan dari Artik Tinggi ke Aklavik. Gadis Inuit (Eskimo) ini bertemu
dengan biarawan dan biarawati yang disebut “orang luar”.
Tidak berapa lama, Olemaun yang
berubah nama menjadi Margaret, bertemu dengan seorang biarawati, si Gagak, yang
berhidung betet dan berjari-jari kurus seperti cakar. Raven langsung tidak menyukai gadis kecil
yang berkemauan kuat ini. Untuk memperlihatkan ketidaksukaannya, si Gagak ini membagikan
stoking abu-abu kepada semua murid kecuali Margaret, yang menerima stoking
merah. Segera saja, Margaret menjadi bahan tertawaan di sekolah.
Sekarang Margaret harus menghadapi
para penyiksanya. Saya suka sikap Margaret yang mampu untuk mempertahankan
identitas dirinya dalam situasi yang sulit dan keinginan kuatnya untuk
mendapatkan keterampilan yang lebih baik, walaupun dia seorang anak perempuan
dan tinggal di daerah yang terpencil. Buku ini ditulis oleh Margaret sendiri
dibantu oleh menantu perempuannya dan satu lagi illustrator yang menjadikan
buku ini mudah dibaca dan dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar